Prosedur rencana pembayaran hutang dagang.
- Membuat data-data hutang dagang per supplier berdasarkan tanggal tukar faktur dan jatuh tempo pembayaran.
- Membuat analisa umur hutang berdasarkan tanggal tukar faktur.
- Mamasukkan data-data hutang kedalam rencana pembayaran berdasarkan :
- Term of payment/jatuh tempo pembayaran hutang per supplier.
- Jumlah hutang yang akan dibayar.
- Memperhatikan skala prioritas karena kontrak, keperluan mendesak dan lainnya.
- Mempertimbangkan jumlah dana yang tersedia.( atau dana yang akan masuk)
Prosedur pembuatan kredit nota dari retur beli oleh Pemasok.
Atas barang yang dibeli, dilakukan pengembalian barang karena tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui, misalnya karena mutu, ukuran, expired date dan lain sebagainya, maka atas retur beli tersebut dibuatkan dokumen credit note oleh pemasok dengan prosedure sebagai berikut :
a. Bagian penagihan menerima bukti-bukti pengembalian barang atau jasa dilengkapi :
- Purchases order, Kontrak, atau SPK ke pemasok
- Surat pengembalian barang barang, jasa dari warehouse.
b. Bagian tukar faktur penagihan menerima kredit nota dengan perincian:
- Nota retur pebelian dengan diberi nomor
- Bukti pengembalian barang atau jasa
- Copy tagihan dari suplier dinota returkan
- Dokumen pendukung lainnya bila diperlukan (nota perhitungan dan lainnya)
d. Dibuatkan tanda terima atas penyerahan
credit nota atas retur pembelian tersebut
e. Membukukan dalam buku retur pembelian dan
diarsip.
Prosedure pembuatan debit nota atau kredit nota dari transaksi koreksi :
Tagihan yang diterima dari pemasok dilakukan
koreksi karena ada kesalahan baik kesalahan atas penagihan dari suplier atau
karena koreksi oleh bagian verifikasi perusahaan. Dokumen yang dipergunakan
oleh pemasok adalah dengan debit nota untuk kekurangan dalam penagihan dan
sebaliknya credit nota bila yang ditagihkan lebih besar dari yang
sesungguhnya, koreksi ini dapat dari harga, kuantiti atau harga & kuantiti
dan kesalahan lainnya. Prosedure pembuatan kredit nota atau debit nota adalah sebagai
berikut:
a. Bagian Penerima tagihan
menerima bukti-bukti kesalahan dari penagihan dan dilengkapi:
- PO, Kontrak, atau SPK ke
pemasok
- Tagihan atau Faktur/kwitansi /DO yang harus dikoreksi
b. Bagian tukar faktur menerima debit nota
atau kredit nota dengan perincian :
- Debit nota atau credit nota
dengan bernomor
- Nota perhitungan jumlah
kekurangan atau kelebihan yang harus dikoreksi
- Faktur pembelian/tagihan
yang harus dibebit atau kredit nota kan
- Dokumen pendukung lainnya bila
diperlukan (nota perhitungan dan lainnya)
c. Data Debit nota atau kredit nota tersebut
diverifikasi oleh bagian Tukar faktur dan diberi tanda terima
d. Membukukan dalam buku, kartu hutang dan diarsip.
Prosedur Pembayaran Hutang Dagang
Prosedur pembayaran hutang dagang adalah
sebagai berikut :
- Menerima dokumen untuk pembayaran hutang yang telah diverifikasi dan mempersiapkan voucher
pembayaran.
- Memeriksa pembayaran sesuai
rencana pembayaran hutang yang telah dibuat.
- Memasukkan ke system pembayaran
yaitu : bilyet giro, cek, Cash, (diambil/transfer), NPS SCB atau cara
pembayaran lainnya.
- Meminta persetujuan pembayaran
ke yang berwenang ( persetujuan bilyet giro, cek, tunai , transfer dengan
NPS SCB atau cara lainnya)
- Cek saldo untuk memastikan dana
tersdia.
- Melakukan pelaksanaan
pembayaran.
- Posting dalam buku kas atau
buku bank
- Memasukkan ke kartu hutang
- Arsip dokumen pembayaran.
Pembayaran hutang dagang non budget.
- Pembayaran hutang
dagang dilakukan sesuai budget/ anggaran yang telah dibuat dan
disetujui, namun senantiasa hutang yang tidak dianggarkan dapat dilakukan
dengan mendapatkan persetujuan dari direksi atau owner atau yang
ditunjuk dengan prosedur sebagai berikut :
- Menerima dokumen untuk
pembayaran hutang yang telah diverifikasi dan mempersiapkan voucher
pembayaran.
- Memeriksa pembayaran sesuai
persetujuan pembayaran hutang non bubget ke direksi atau owner
atau yang ditunjuk, karena tidak dinggarkan dalam anggaran perusahaan.
- Memasukkan ke system pembayaran
yaitu : bilyet giro, cek, Cash, (diambil/transfer), atau cara
pembayaran lainnya.
- Meminta persetujuan pembayaran
ke yang berwenang (persetujuan bilyet giro, cek, tunai , transfer atau
cara lainnya)
- Cek saldo untuk memastikan dana
tersdia.
- Melakukan pelaksanaan
pembayaran.
- Posting dalam buku kas atau
buku bank
- Memasukkan ke kartu hutang atau
langsung ke pembelian bila sebelumnya tidak dibukukan ke pos Hutang Dagang
- Arsip dokumen pembayaran.
Prosedur Bon Sementara
- User mengajukan permohonan Form
Bon Sementara kepada atasannya langsung untuk mendapatkan persetujuan.
Form Bon Sementara mencakup seperti: nama user, tanggal Form Bon
Sementara, jumlah yang diajukan, tujuan penggunaan bon sementara.
- User menyerahkanForm Bon
Sementara yang telah disetujui dan ditandatangani tersebut kepadaAP Staff.
- AP Staff membuat voucher
pembayaran berdasarkan Form Bon Sementara tersebut dan menyerahkan kepada
Finance Controller dan Finance Director untuk disetujui dan
ditandatangani.
- AP Staff melakukan proses
pembayaran kepada user berdasarkan voucher pembayaran atas bon sementara
yang telah disetujui dan ditandangani tersebut.
- Untuk perjalanan dinas, user
mengajukan Form Bon Sementara disertai dengan Surat Tugas, Form Perjalanan
Dinas, tiket,dll.
- Accounting Team melakukan
monitoring dan membuat laporan jika ada bon sementara yang telah lewat
dari 30 (tiga puluh) hari dan mengirimkan laporannya kepada HoD
masing-masing user setiap bulannya.
Journal entry untuk Cash Advance: (Pada saat
pengeluaran Cash Advance):
Dr. Cash Advance
Cr. Petty Cash
Journal entry untuk Settlement Cash Advance:
(Jika terdapat pengembalian sisa Cash Advance):
Dr. Expense
Dr. Petty Cash
Cr. Cash Advance
Journal entry untuk Settlement Cash Advance:
(Jika terdapat kekurangan Cash Advance):
Dr. Expense
Cr. Petty Cash
Cr. Cash Advance
Journal entry untuk Settlement Cash Advance:
(Jika jumlah pemakaian Cash Advance telah sesuai dengan Expense)
Dr. Expense
Cr. Cash Advance
Prosedur Pembayaran Hutang Dagang:
- AP Staff membuat perencanaan
pembayaran hutang supplier/vendor setiap bulannya untuk digunakan dalam
pembuatan perkiraan Cash flow mingguan.
- Berdasarkan perencanaan pembayaran tersebut, AP Staff mengajukan proposal pembayaran hutang supplier/vendor untuk direview oleh Finance Controller dan disetujui oleh Finance Director setiap minggu. Isi dari proposal pembayaran hutang supplier/vendor mencakup nama supplier/vendor, tanggal tanda terima faktur, jatuh tempo pembayaran, umur hutang, no. Invoice supplier/vendor, dan jumlah hutang.
- Didalam pengajuan proposal pembayaran hutang
supplier/vendor tersebut, AP Staff telah membuat pemilihan dan prioritas
hutang supplier/vendor yang akan dibayarkan.
- Berdasarkan proposal pembayaran
hutang yang telah disetujui oleh FC dan FD, AP Staff melakukan proses
pembayaran hutang supplier/vendor.
- Proposal pembayaran hutang
disertai dengan dokumen-dokumen pendukung, seperti : invoice, copy faktur
pajak, RR, Surat Jalan, PO (untuk transaksi dengan PO – 3 way matching).
Untuk pembayaran kepada vendor telah disertai dengan dokumen pendukung
seperti: invoice, faktur pajak dan PO.
- Berdasarkan proposal pembayaran
yang telah disetujui tersebut, AP Staff menyiapkan pembayaran hutang
supplier (voucher pembayaran bank, menulis jumlah hutang yang akan dibayar
pada giro, nama penerima giro, tanggal giro, tanggal pencairan giro atau
transfer).
- AP Staff mengajukan giro-giro
yang akan dibayar untuk hutang supplier dan voucher pembayaran bank
beserta dokumen pendukungnya (Proposal Pembayaran Hutang Supplier/Vendor)
untuk direview dan ditandatangani oleh Finance Controller, Finance
Director (sesuai dengan otoritas untuk pembayaran antara Perusahaan dengan
Bank yang bersangkutan).
- AP Staff melakukan entry pelunasan hutang supplier/vendor didalam sistem atas giro-giro/ transfer yang telah ditandatangani tersebut dan setelah giro-giro tersebut diserahkan kepada supplier/vendor. Pelunasan hutang supplier diakui pada saat giro pembayaran telah diterima oleh supplier.
Penanganan hutang dagang bermasalah :
Tidak hanya piutang yang bermasalah, tetapi
hutang dagang bisa bermasalah, dan sebagaian besar terjadi
karena kurang memperhatikan syarat-syarat jual beli dan mengesampingkan
administrasi, dan apabila tidak dimanage dengan baik dikemudian
hari baru timbul masalah .
Contoh-contoh masalah dari hutang dagang yaitu
antara lain :
- Pemenuhan barang atau jasa
tidak sesuai order atau melebihi order, atau order pemesanan via telepon
tanpa dokumentasi, timbul masalah waktu penagihan..
- Penagihan untuk harga,
quantity atau specification atau tanggal pengiriman tidak sesuai PO,
atau PO tidak dikirim ke Supplier .
- Perbedaan persepsi dalam perjanjian seperti pinalti dan lain-lain
Untuk hutang-hutang bermasalah difile
tersendiri dan dibuatkan kronologisnya mengapa hutang ini dapat
bermasalah, layak untuk dibayar atau tidak, dan seberapa jauh pengaruhnya
terhadap komitmen dan nama baik perusahaan.
Penanganan hutang bermasalah dengan prosedure sebagai berikut :
- Bagian verifikasi hutang dagang yang mengetahui bahwasanya hutang dagang tersebut bermasalah segera menyampaikan ke manager keuangan untuk mengambil langkah penyelesaian.
- Apabila hutang dagang tersebut tidak layak bayar segera dikembalikan ke pemasok atau menfilenya dalam dokumen hutang dagang bermasalah, hal ini untuk menjaga penyalahgunaan dokumen tersebut.
- Sesuai prinsip konservative, maka membukukan dalam kewajiban lain-lain atau ke pos hutang dagang.
- Apabila Hutang dagang tersebut masih layak untuk dibayar segera minta ke bagian yang terkait untuk dilengkapi dokumen pendukungnya terdiri dari :
- Tagihan/kwitansi bermaterai.
- Surat Jalan asli
- Faktur pajak asli & copy asli ( putih, kuning)
- Purchases Order asli atau yang dilegalisir.
- Receiving report asli
- Faktur pembelian intern asli
Artikel Lainnya : Standard Operating Procedure Accounting & Finance - Part
1
Pelaporan Hutang Dagang :
Pengelolaan hutang dagang harus
ditangani secara profesional, intinya bahwa hutang dagang harus ditangani
secara serius, seluruh bentuk hutang dagang harus dicatat secara tertib,
up to date baik yang telah menjadi hutang dagang atau yang belum menjadi
hutang dagang karena tagihan dari pemasok belum diterima, walaupun barang atau
jasa telah diserahkan.
Untuk itu akan dibuatkan laporan agar penerima
laporan atau manajemen dapat membaca, menganalisa, dan mengambil
langkah-langkah untuk keputusan yang tepat, itulah pentingnya dibuat laporan
secara tertulis, terperinci, tepat waktu dan akurat.
Laporan-laporan dalam mengelola hutang dagang antara lain :
a. Laporan aktivitas Hutang
dagang terdiri dari :
- Judul laporan terdiri dari :
Nama perusahaan , judul laporan, lokasi, dan periode laporan
- Isi laporan terdiri dari: No
urut, Nama supplier/pemasok, golongan, saldo awal, mutasi (Pembelian
dikurangi pembayaran) Koreksi debet & kredit dan saldo akhir,
Keterangan.
- Penutup terdiri dari : dibuat
oleh & tanggal pembuatan , diperiksa oleh dan disetujui oleh.
b. Laporan umur Hutang dagang
(aging account payable) terdiri dari :
- Judul laporan terdiri dari
:Nama perusahaan, judul laporan, lokasi, dan periode laporan
- Isi laporan terdiri dari: No
urut, Nama Supplier,30 hari, 60 hari, 90 hari, diatas 90 hari dan total
vertikal , total horizontal
- Penutup terdiri dari : dibuat
oleh & tanggal pembuatan , diperiksa oleh dan disetujui oleh.
c. Laporan piutang dagang
lewat jatuh tempo terdiri dari
- Judul laporan terdiri dari
:Nama perusahaan, judul laporan, lokasi, dan periode laporan
- Isi laporan terdiri dari: No
urut, Nama Supplier, alamat dan no tetepon, invoice (no tagihan /
Receiving report, tanggal dan nilai), term of payment, umur hutang.
- Penutup terdiri dari : dibuat
oleh & tanggal pembuatan , diperiksa oleh dan disetujui oleh.
d. Laporan Hutang dagang
bermasalah
- Judul laporan terdiri dari: Nama perusahaan, judul laporan, lokasi, dan periode laporan
- Isi laporan terdiri dari: No
urut, Nama Supplier, alamat dan no tetepon, Tagihan (no
tagihan, tanggal dan nilai), term of payment, umur hutang, Keterangan dari laporan kronologis sampai menjadi hutang bermasalah.
- Penutup terdiri dari : dibuat
oleh & tanggal pembuatan, diperiksa oleh dan disetujui oleh.
Untuk formulir laporan dapat disuaikan sesuai kebutuhan manajemen perusahaan.
Prosedur AP Period End Closing
- AP Staff melakukan rekonsiliasi
hutang antara buku besar hutang supplier/vendor dan buku besar pembantu
hutang supplier/vendor yang tercatat di sistem.
- AP Staff segera membuat
penyesuaian atau koreksi jika ditemukan item yang belum direkonsiliasi
pada saat dilakukannya rekonsiliasi dan menyerahkannya kepada Finance
Controller untuk direview dan disetujui sebelum dilakukan posting ke
general ledger.
- AP Staff menyerahkan laporan rekonsiliasi hutang supplier/vendor kepada Finance Controller untuk direview dan disetujui.
Surat-menyurat yang berhubungan dengan hutang dagang
- Surat undangan tender.
- Surat permintaan
penawaran harga
- Surat penawaran harga
- Surat konfirmasi hutang.
- Surat permohonan penundaan
pembayaran hutang
- Surat Promes/Aksep/Sanggup.
- Lain-lain.
Formulir-formulir
Formulir-formulir yang diperlukan untuk
keperluan administrasi Hutang Dagang antara lain :
- Isian data pemasok
- Form Price list
- Perbandingan harga dari pemasok
(Canvass Sheet)
- Tanda Terima (Tukar
Faktur)
- Purchases Order.
- Faktur pembelian
- Kartu hutang
- Form laporan : Laporan
aktivitas hutang, Laporan umur hutang, Laporan hutang yang
lewat jatuh tempo, dan laporan hutang bermasalah.
Standar Operating Prosedur (SOP) Lainnya:
- Standard Operating Procedure Accounting & Finance
- Kebijakan dan Prosedur Hutang Dagang (Account Payable) - Part 1
- Kebijakan dan Prosedur Hutang Dagang (Account Payable) - Part 2
- Kebijakan dan Prosedur Hutang Dagang (Account Payable) - Part 3
- Kebijakan & Prosedur Piutang Dagang (Account Receivable)
- Kebijakan dan Prosedure Persediaan (Inventory Control)
- Kebijakan dan Prosedure Treasury
- Kebijakan dan Prosedure Umum Pajak
- Kebijakan dan Prosedure Aktiva Tetap (Fixed Assets)