Bagaimana memilih investasi yang menguntungkan? Seperti yang telah
kita ketahui bersama bahwa sebelum krisis moneter, para investor tidak begitu
mengalami kesulitan untuk melakukan investasi. Saat itu suku bunga deposito
memberikan pendapatan investasi yang sulit untuk ditandingi oleh instrumen
investasi lainnya.
Dengan kisaran
suku bunga 17% sampai 20% per tahun ditambah bebas atau tanpa pajak, serta
tingkat inflasi sekitar 10%, sudah dapat dipastikan bahwa deposito menjadi
salah satu instrumen investasi yang sangat menarik.
Bagaimana dengan
kondisi saat ini? Kenyataannya tingkat suku bunga bunga deposito hanya di
kisaran 5%-6% per tahun dengan laju tingkat inflasi sebesar 6%, tentunya sangat
jelas bahwa instrumen ini tidak memberikan tambahan pendapatan, malah
sebaliknya memberikan nilai minus atau kerugian.
Nilai kerugian
akan bertambah besar jika masih memperhitungkan nilai pajak atau bunga
deposito. Belum lagi ditambah risiko yang akhir-akhir ini kita melihat
banyaknya Bank yang bangkrut dan dilikuidasi.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah merosotnya nilai rupiah terhadap nilai mata uang asing dengan nilai di angka rata-rata 10% per tahun, kalau ditambah nilai inflasi maka nilai kekayaan Anda dalam rupiah akan menyusut 16% per tahun, suatu angka yang sangat fantastis.
Hal utama apa yang perlu Anda persiapkan?
Mulai dari
sekarang Anda harus mulai melakukan Perencanaan Keuangan dan menentukan tujuan
Investasi, agar tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang Anda bisa
tercapai.
Untuk bisa
mewujudkan hasil yang optimal, perencanaan keuangan membutuhkan analisa atau
review dari perencanaan yang telah dibuat, mengimplementasikan rencana (plan)
secara sungguh-sungguh dan disiplin dan terkordinasi dengan baik untuk mencapai
tujuan.
Dengan membuat
perencanaan keuangan akan membantu Anda untuk :
- Memperoleh gambaran tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai dan menjadi tujuan hidup Anda.
- Menambah dan meningkatkan nilai manfaat terhadap seluruh aset-aset yang Anda miliki saat ini.
- Membuat manajemen risiko, melatih Anda untuk lebih hati-hati dan mengatur risiko investasi dengan baik.
- Mengontrol pengeluaran rutin, karena ada sesuatu yang ingin anda capai dimasa yang akan datang.
Saatnya Melirik Instrumen Investasi yang lebih menguntungkan
Saat ini para
justru Anda dihadapi dengan permasalah baru, yaitu modal saya mau dinvestasikan
kemana? Hal tersebut tambah semakin rumit dengan begitu banyaknya penawaran dan
pilihan investasi, dengan risiko setiap instrumen investasi yang berbeda-beda
pula.
Melihat kondisi
diatas, strategi apa yang perlu Anda siasati agar aset yang anda miliki tidak
mengalami penyusutan? Jawabanya sangat mudah mulai saat ini anda harus mencari
instrumen investasi untuk mengelola modal yang anda miliki dengan tingkat
keuntungan minimal diatas 16% per tahun.
Pada prinsipnya,
investasi bisa dibagi dalam dua bagian, yaitu investasi keuangan (Financial
Investment) dan investasi pada sektor riil. Investasi keuangan merupakan
investasi yang objeknya adalah surat-surat berharga dan valuta asing.
Melihat kondisi
perekonomian pasca krisis moneter yang melanda Indonesia sepertinya sangat
sulit melakukan usaha di sektor riil untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang
tinggi, hanya segelintir sektor usaha unggulan saja yang bisa survive sedangkan
sektor lainnya hanya bisa bertahan dan bahkan banyak yang mengalami kerugian
dan akhirnya gulung tikar.
Saatnya anda membuka sedikit mata hati
Anda untuk mencoba berinvestasi di sektor Keuangan, dimulai dari belajar saham, analisa saham, obligasi, dan reksadana. Di sektor ini pasarnya
dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
- Pasar Modal adalah: pasar yang memperdagangkan dana-dana jangka panjang seperti investasi saham, obligasi jangka panjang, instrumen derivative seperti Reksadana dan lainnya.
- Pasar Uang, Perdagangan dana jangka pendek seperti, sertifikat deposito, commercial paper, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), Obligasi dibawah satu tahun.
- Pasar Berjangka Komoditi, objek investasi underlying nya adalah komoditi, namun yang diperdagangkan tetap transaksi uang, yaitu perbedaan naik turunnya harga komoditi.
Kesimpulan Perencanaan Keuangan :
- Periksa dan review kondisi keuangan saat ini, meliputi cashflow Anda, Informasi perkembangan pasar, keadaan ekonomi mikro dan makro baik dalam maupun luar negeri.
- Tetapkan dan susun anggaran baik jangka pendek maupun panjang
- Analisa beberapa alternatif pilihan yang paling optimal
- Membuat, Merumuskan, Melaksanakan & Mereview Master Plan
“Rencanakan masa depan yang ingin Anda raih, mulailah dari sekarang”